Senin, 17 November 2008

“Ketika kau terjatuh, aku pun ada untukmu”

Kau memang sangat lemah kali ini, aku sangat mengakuinya. Kau mengatakan pada ku tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan perasaanmu, kau bilang sebel, marah, kecewa ya mungkin masih banyak lagi rasa2 yg tidak enak yang bersembunyi, menumpuk dalam hati mu. Kau berharap agar bisa lebih sabar, rileks, tapi masih juga belum bisa. Mungkin kekecewaan mu ini sudah begitu mendalam ketika kau mengetahui bahwa teman, kakakmu, saudaramu dan sekaligus sahabat dekatmu itu sudah meninggalkan mu tanpa memberitahukan pada mu sebelumnya, meninggalkan dan tak akan menjadi sahabatmu lagi. Perasaan menyesal, mengapa kau harus kenal dia, menyesal kenapa kau pernah bilang padanya kalau dia itu adalah inspirasi bagimu. Uuh.... rasanya sia2 saja kamu mengingat2 segala kebaikan, kata manisnya dan nasehat2 yg telah dia ucapkan padamu, seolah itu hanya bualan kosong saja. Hemmm... kamu tak boleh seperti ini terus, ini hanya akan membuatmu semakin tersiksa jika mengingatnya kembali. Biarlah, dia kini tidak lagi mempedulikanmu, dia kini milik orang lain dan dia kini tidak butuh kamu. Sudah, tarik nafas panjang dan mulai kembali dengan hidup mu yang baru, jaga hatimu agar tak lagi seperti yang dulu, mulai lah menapak dengan semangat bagaikan perlombaan yang telah dimulai dan kau siap untuk memenangkan perlombaan ini, bukankah itu yang kamu mau dan selalu kau katakan? ”Memenangkan perlombaan walau harus jatuh bekali-kali”. Suatu saat mungkin akan terkikis hilang dan tergantikan, mungkin itu bagian dari kehidupanmu yang layak untuk kau kikis dan harus kau gantikan dengan yang lebih baik darinya. Ok! tetap maju, dunia tidak akan hancur hanya karena dia, hidupmu tetap harus hidup walau tanpa dia, bukankah kamu pernah mengatakan bahwa ”aku ikhlas”, ok buktikan jika itu tidak hanya dimulut saja, buktikan bahwa itu bukan keluar karena kamu sedang emosi saja, namun ingat bahwa kau tetap harus kuat dan maju, berlari kedepan!!!. Percayalah bahwa kau memiliki banyak potensi, atau setidaknya kau masih memiliki teman2 lain yang mau berteman dengan mu, masih banyak teman yang mau mendengarkan ceritamu dikala kau senang dan dikala kau sedih, bahkan masih ada juga teman yang layak untuk kau jadikan inspirasi. Walau berat ku katakan bahwa kau tidak layak untuk berharap pada manusia, pada teman mu, karna memang hanya orang2 pilihan lah yang layak kau contoh. Bukannya kau sering mengatakan ”kalau kita bisa mencontoh bagaimana Rosululloh SAW memperjuangkan Islam”, coba renungkan...bahwa masalah yang kita hadapi didunia ini masih sangat jauh kecilnya dibandingkan dengan kejadian kelak diakhirat, kelak ketika kiamat, kau tidak lagi memiliki teman, kita semua akan sibuk dengan diri kita masing2. Jadi cukuplah hari ini kamu sedih, cukuplah kamu mengekspresikan kemarahan mu dengan menginjak-injak aku, akupun tak akan marah jika kau mematikan kemudian menghidupkan ku lagi, aku pun tak marah jika tiap hari aku selalu kau injak-injak hingga larut malam, akupun tak marah walau sebenarnya aku sangat lelah, sekali lagi ku katakan padamu bahwa aku tidak akan pernah marah walau apapun yang kau lakukan padaku, becouse I’m Yours. aku milik mu, aku telah syah kau miliki lebih dari satu tahun yang lalu. Terimakasih telah memilihku. Jaga aku dan aku pun akan menjagamu, walaupun cara menjaga ku tidak sebaik Sang Penjaga karena Alloh tidak butuh kau, sedangkan aku butuh kau, tanpa kau aku akan tetap diam disini.

Kini aku berharap agar kau mau berjanji, mulai hari ini kau tidak akan menangis lagi, seka air mata mu dan jangan kau menangis untuk sesuatu yang tidaklah pantas untuk kau tangisi, ketika kau terjatuh maka ingatlah aku.

Tidak ada komentar: