Selasa, 14 Desember 2010

Bulan Pertama

Tak terasa sudah bulan pertama, alhamdulillah...moga kami berdua kuat, eh bertiga dengan suamiku. Kadang terasa cepat lelah setelah beraktivitas lama, ah tapi aku senang dan menikmati ini. Berdua di Jakarta memang membuat aku jauh dengan suami, sendirian menahan rasa lelah, terkadang cemburu ketika melihat ibu2 lain yang digandeng suaminya sambil dielus perutnya, ah tapi skali lagi aku senang dan menikmatinya, "tidak masalah, ini kan hanya sebentar, nanti juga bertemu dengan ayah ya nak...".
Semoga kami Kuat, dmudahkan dalam segala ujian, dan lulus menjadi istri yang baik, Ibu yang penyayang, dosen yang pintar dan sayang bagi muridnya, dan menjadi mahasiswa berprestasi, lulus plus M.Kep, Sp.Kom, amin...3x

Selasa, 07 Desember 2010

INDIKATOR USAHA KESEHATAN SEKOLAH

Universitas Indonesia

TUGAS PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS LANJUT
TUGAS LATIHAN II
INDIKATOR UKS


Disusun oleh:
SUWARSI
1006748936



PROGRAM MAGISTER KEKHUSUSAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kita sebagai hamba-Nya, sehingga sampai saat ini kita masih bisa melaksanakan apa yang menjadi tanggungjawab sebagai perwujudan dari ibadah yang kita jalankan di muka bumi ini. Makalah ini penulis susun dengan tujuan menganalisa indicator Usaha Kesehatan Sekolah serta kesenjangan indicator tersebet di masyarakat atau di sekolah.
Penulis juga ucapkan terimakasih kepada pembimbing atau dosen yang telah membantu dan memberi motivasi dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih pada teman – teman seangkatan yang selalu bersedia memberikan informasi yang berguna dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu penyempurnaan lebih lanjut, maka penulis berharap adanya masukan, koreksi, dan kritik membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Depok, September 2010
Penulis






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI .2

BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Tujuan 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Pengertian Indikator UKS 6
B. Indikator UKS 7
C. Pengkajian indikator UKS 8
D. Perencanaan terhadap indikator ...............................................................13
E. Tujuan, sasaran dan ruang lingkup UKS ……………………………….14
F. organisasi pembinaan dan pengembangan UKS ......................................15
G. tugas pokok dan fungsi tenaga kesehatan.................................................16
H. strategi operasional UKS ..........................................................................18
I. managemen UKS ......................................................................................19
J. bentuk kegiatan UKS.................................................................................20

BAB III. KONDISI DILAPANGAN TENTANG UKS..........................................21
BAB IV. PEMBAHASAN ........................................................................................25
BAS V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………27
Daftar pustaka


BAB I

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehatnya suatu bangsa tergantung pada sumberdaya manusianya, dimana anak usia sekolah merupakan generasi penerus yang akan membuat Indonesia sehat. Berdasarkan Susenas tahun 2003, tingkat partisipasi anak sekolah dasar baik laki-laki maupun perempuan adalah 96, 42 % dan diperkirakan jumlah anak usia sekolah saat ini adalah sepertiga total jumlah penduduk Indonesia yang dua pertiganya adalah anak sekolah, sehingga ini merupakan jumlah yang sangat besar dan potensial untuk dikembangkan dalam upaya keperawatan atau kesehatan.
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Wilayah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Periode 2010 / 2011 yang di Update terakhir pada 23/11/2010 pk.10:00 WIB tertera bahwa jumlah Sekolah Dasar sebanyak 101 sekolah, SMP/MTs sebanyak 17 sekolah, dan SMA/MA/SMK sebanyak 21 sekolah, dimana jumlah sekolah tersebut adalah jumlah sekolah yang berstatus Negeri, dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 87. 461 siswa. Jumlah siswa di Sekolah negeri tersebut jika dibandingkan dengan sekolah swasta maka tidak jauh berbeda.
Berdasarkan besarnya potensi dalam peran keperawatan dari anak usia sekolah maka diperlukan suatu program yang langsung berhubungan dengan anak usia sekolah, yaitu usaha kesehatan sekolah (UKS) yang sudah dirintis sejak tahun 1976 dan pada tahun 1984 diperkuat dengan diterbitkannya Surat Keputusan bersama 4 menteri yaitu Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui tahun 2003.
Pembinaan program UKS menurut WHO tahun 2003 adalah mengenalkan pendekatan Sekolah Mempromosikan Kesehatan (health promoting school), artinya semua komunitas yang ada di sekolah saling bekerjasama dalam mempromosikan kesehatan dan memberi perlindungan kesehatan bagi murid-muridnya. Kegiatan kesehatan sekolah ini dapat diberikan pada pendidikan kesehatan di dalam kurikulum atupun di ekstra kurikuler. Sehingga diharapkan melalui kegiatan itu dapat mengurangi permasalahan yang biasa muncul pada anak usia sekolah, seperti akibat dari kebersihan perorangan dan lingkungan, kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat, kebiasaan gosok gigi, cuci tangan dengan sabun, kebiasaan memotong kuku, dan sebagainya. Sehingga tidak heran jika berdasarkan SKRT tahun 2001 menyebutkan bahwa kejadian karies gigi dan penyakit periodontal pada anak usia 12 tahun mencapai 74, 4 % dan menduduki urutan 1 sampai 5 dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas, sedangkan prevalensi terjadinya cacingan perut pada anak SD sebesar 60-80% (Depkes, 2000).
Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah bentuk dari usaha kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di sekolah. Dalam melaksanakan program UKS ini, mengacu pada UU No.23 tahun 1992, UU No.20 tahun 2003.
Program usaha kesehatan sekolah sebaiknya tidak sekedar memberikan promosi saja, diharapkan juga meliputi upaya preventive, kuratif dan rehabilitative. Hal ini di upayakan karena terkadang anak sekolah mudah jenuh dengan penjelasan-penjelasan yang diberikan guru, karena anak usia sekolah dalam kegiatannya sangat tergantung pada minat anak, dimana minat ini juga dipengaruhi oleh lingkungan, jika ada anak yang tidak suka pada satu guru, kemungkinan anak yang lain juga akan terpengaruhi. Sehingga upaya dalam bentuk pelatihan perawatan kesehatan melalui permainan peran mungkin akan sedikit membuat minatnya tertarik dan mencegah kebosanan pada anak.
Badan kesehatan Dunia menyebutkan setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare, dan dari data Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa diantara 100 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun. Terkait dengan latar belakang dan tingginya angka kesakitan pada anak usia sekolah tersebut maka penulis tertarik untuk membuat makalah yang nanti penulis juga akan analisis tentang indicator UKS dengan realita lapangan, sehingga diharapkan dengan pengambilan judul tugas ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak terutama tenaga kesehatan, sekolah dan siswa serta para wali murid.

B. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengkajian Komunitas Lanjut adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tujuan, sasaran dan ruang lingkup dari usaha kesehatan sekolah (UKS) serta mengetahui indikator UKS
2. Untuk mengetahui organisasi pembinaan dan pengembangan UKS
3. Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi tenaga kesehatan
4. Untuk mengetahui strategi operasional UKS
5. Untuk mengetahui managemen UKS
6. Untuk mengetahui bentuk kegiatan UKS
7. Untuk mengetahui kondisi dilapangan mengenai aplikasi program UKS
8. Untuk menganalis kesenjangan antara indikator dengan kondisi dilapangan






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Indikator
1. Menurut Wilson & Sapanuchart, 1993. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi.
Contoh: berat badan bayi dan umurnya adalah indikator status nutrisi dari bayi tersebut
2. Menurut Green, 1992. Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukkan satu kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan.
3. Indikator adalah variable untuk mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak langsung (WHO, 1981).
Indikator UKS ini adalah variable yang digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi program UKS agar sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri. Usaha Kesehatan sekolah mencangkup pendidikan sekolah dasar, menengah pertama dan atas.

B. Indikator UKS
Usaha Kesehatan sekolah adalah program yang disepakati oleh 4 menteri dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah melalui pelaksanaan TRIAS UKS, atau dengan makna yang sama bahwa pemerintah menjadikan TRIAS UKS itu sebagai Indikator UKS untuk masing-masing sekolah yang sehat. Indikator UKS yang berdasar pada TRIAS UKS ini nanti akan dibahas pada ruang lingkup UKS.
Selain TRIAS UKS yang dijadikan indicator UKS, maka penulis juga mengadopsi indikator yang berdasar dari School health index A self-Assessment and Planning Guide for elementary School (2006), yang memiliki tujuan antara lain :
a. Membantu sekolah untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki sekolah dari program kesehatan pemerintah dan promosi kesehatan pemerintah.
b. Membantu sekolah dalam membangun dan merencanakan pengembangan kesehatan sekolah.
c. Mengikut sertakan pengajar, keluarga, pelajar dan masyarakat dalam promosi kesehatan untuk meningkatkan perilaku sehat yang optimal.
Kebiasaan dan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan keamanan dipengaruhi oleh lingkungan sekolahnya, sehingga sekolah diharapkan memiliki indicator yang kelak dijadikan program kesehatan sekolah.
Modul dari School Health Index yang berdasar pada koordinasi antara Centers for Disease Control and Prevention (CDS) dan model Program Kesehatan Sekolah, maka terdapat 8 model atau indikator usaha kesehatan sekolah, yaitu antara lain :
1. Health and Safety Policies and Environment
2. Health Education
3. Physical Education
4. Nutrition Services
5. Health Services
6. Counseling, Psychological & Social Services
7. Health Promotion for Staff
8. Family/ Community Involvement

C. Pengkajian terhadap indikator UKS
Pengkajian indicator UKS ini adalah alat yang digunakan untuk menilai apakah masing masing indicator tersebut tersedia di masing-masing sekolah atau tidak, yang kemudian hasil pengkajian atau penilaian ini dijadikan bahan untuk membuat rencana penyelesaian terhadap masalah yang ditemukan dalam lingkup program usaha kesehatan sekolah guna mencapai lingkungan sekolah yang sehat dan pelajar serta guru yang sehat.

A. Indikator School Health and Safety Policies and Environment
Instructions :
1. Carefully read and discuss the Module discussion question, which contains questions and scoring descriptions for each item listed on this Score Card
2. Circle the most appropriate score for each item
3. After all questions have been scored, calculate the overall Module Score and complete the Module Planning Questions
Fully in place Partially in Place Under Development Not in Place
3 2 1 0
1. Representative school health committee
2. Written school health and safety policies
3. Communicate school health and safety policies to students, parents, staff, and visitors
4. Connectedness to school
5. Overcome barriers to learning
6. Enrichment experiences
7. Safe physical environment
8. Maintain safe physical environment
9. No tolerance for harassment or bullying
10. Active supervision to promote safety
11. Written crisis response plan
12. Staff development on unintentitional injuries, violence, and suicide
13. Recess
14. Access to physical activity facilities outside school hours
15. Adequate physical activities facilities
16. Prohibit using physical activity as punishment
17. Prohibit using food as reward or punishment
18. Fundraising efforts supportive of healthy eating
19. Restrict access to food of minimal nutritional value
20. Restrict access to other foods of low nutritive value
21. Hand washed before meals and snacks
22. Prohibit tobacco use among students
23. Prohibit tobacco use among staff and visitors
24. Enforce tobacco us policies
25. Prohibit tobacco advertising
26. Written policies for self-carry and self-administration of medications
27. Professional development on asthma
28. Implement indoor air quality practices
29. Implement integrated pest management practices
TOTAL :
Module Score = ( Total Points / 87 ) X 100 %

B. Indikator Health Education
Score card tentang health education menurut School Health Index untuk Elementary School adalah sebagai berikut, namun sebelum mengerjakan assessment maka terdapat beberap perintah antara lain :
1. Carefully read and discuss the Module discussion question, which contains questions and scoring descriptions for each item listed on this Score Card
2. Circle the most appropriate score for each item
3. After all questions have been scored, calculate the overall Module Score and complete the Module Planning Questions
Fully in place Partially in Place Under Development Not in Place
3 2 1 0
1. Health education taught in all grades
2. Sequential health education curriculum consistent with standards
3. Active learning strategies
4. Opportunities to practice skills
5. Culturally appropriate example and activities
6. Assignments encourage student interaction with family and community
7. Professional development in health education
8. Professional development in delivering curriculum
9. Professional development in classroom management techniques
10. Essential topics on physical activity
11. Essential topics on healthy eating
12. Essential topics on preventing tobacco use
13. Essential topics on asthma awareness
TOTAL :
Module Score = ( Total Points / 42) X 100 %
C. Indikator Physical Education
Instructions :
1. Carefully read and discuss the Module discussion question, which contains questions and scoring descriptions for each item listed on this Score Card
2. Circle the most appropriate score for each item
3. After all questions have been scored, calculate the overall Module Score and complete the Module Planning Questions
Fully in place Partially in Place Under Development Not in Place
3 2 1 0
1. 150 minutes of physical education per week
2. Adequate teacher/student ratio
3. Sequential physical education curriculum consistent with standards
4. Health-related physical fitness
5. Students active at least 50 % of class time
6. Teachers avoid practices that result in student inactivity
7. Physical education is enjoyable
8. Promote community physical activities
9. Credentialed physical education teachers
10. Professional development for teachers
11. Address special health care needs
12. Physical education safety practices
13. Playgrounds meet safety standards
TOTAL :
Module Score = ( Total Points / 39 ) X 100 %
D. Indikator Nutrition Services
Instructions :
1. Carefully read and discuss the Module discussion question, which contains questions and scoring descriptions for each item listed on this Score Card
2. Circle the most appropriate score for each item
3. After all questions have been scored, calculate the overall Module Score and complete the Module Planning Questions
Fully in place Partially in Place Under Development Not in Place
3 2 1 0
1. Breakfast and lunch programs
2. Variety of foods in school meals
3. Low-fat and skim milk available
4. Meals include appealing, low fat items
5. Food purchasing and preparation practices to reduce fat content
6. Sites outside cafeteria offer appealing, low-fat items
7. Promote healthy food and beverage choices
8. Adequate time to eat school meals
9. Collaboration between food service manager
10. Professional development for food service manager
11. Clean, safe, pleasant cafeteria
12. Preparedness for food emergencies
TOTAL :
Module Score = ( Total Points / 42 ) X 100 %
E. Indikator School Health Services
Instructions :
1. Carefully read and discuss the Module discussion question, which contains questions and scoring descriptions for each item listed on this Score Card
2. Circle the most appropriate score for each item
3. After all questions have been scored, calculate the overall Module Score and complete the Module Planning Questions
Fully in place Partially in Place Under Development Not in Place
3 2 1 0
1. Health services provided by a full-time school nurse
2. Health and safety promotion for students and families
3. Collaborate with staff
4. Establish strong community links for referral
5. Student medical information
6. Consulting school health physician
7. Identify and refer students who are victims or perpetrations of violence
8. Assess extent of injuries on school property
9. Emergency response plans
10. Identify and refer students with health problems affected by physical activity
11. Identify and refer students with health problems affected by nutrition
12. Identify and refer students with asthma
13. Task student with known asthma
14. Provide or facilitate case management for students with poorly controlled asthma
15. Ensure immediate and reliable access to medications for students with asthma
16. Offer asthma management education to all students with asthma
TOTAL :
Module Score = ( Total Points / 48 ) X 100 %

F. Indikator School Counseling, Psychological, and Social Services
Instructions :
1. Carefully read and discuss the Module discussion question, which contains questions and scoring descriptions for each item listed on this Score Card
2. Circle the most appropriate score for each item
3. After all questions have been scored, calculate the overall Module Score and complete the Module Planning Questions
Fully in place Partially in Place Under Development Not in Place
3 2 1 0
1. Health and safety promotion for students and families
2. Collaborate with staff
3. Establish strong links with community resources
4. Identify and refer students who are victims or perpetrators of violence
5. Identify and refer students with health problems affected by physical activity
6. Identify and refer students with health problems affected by nutrition

TOTAL :
Module Score = ( Total Points / 18 ) X 100 %
G. Indikator Health Promotion for Staff
Instructions :
1. Carefully read and discuss the Module discussion question, which contains questions and scoring descriptions for each item listed on this Score Card
2. Circle the most appropriate score for each item
3. After all questions have been scored, calculate the overall Module Score and complete the Module Planning Questions
Fully in place Partially in Place Under Development Not in Place
3 2 1 0
1. Health screening for staff
2. Stress management programs for staff
3. Promote staff participation
4. Training for staff on conflict resolution
5. Training for staff on first aid and CPR
6. Programs for staff on physical activity/fitness
7. Programs for staff on healthy eating/weight management
8. Programs for staff on tobacco-use cessation
9. Programs for staff on asthma managements and education

TOTAL :
Module Score = ( Total Points / 27 ) X 100 %
H. Indikator Family and Community Involvement
Instructions :
4. Carefully read and discuss the Module discussion question, which contains questions and scoring descriptions for each item listed on this Score Card
5. Circle the most appropriate score for each item
6. After all questions have been scored, calculate the overall Module Score and complete the Module Planning Questions
Fully in place Partially in Place Under Development Not in Place
3 2 1 0
30. Educate families
31. Effective parenting strategies
32. Parent and community involvement in programs
33. Promote community- based programs
34. Community access to school facilities
35. Student and family involvement in planning meals
TOTAL :
Module Score = ( Total Points / 18 ) X 100 %
D. Planning Questions untuk masing-masing indicator adalah :
1. Planning I
Berdasarkan hasil/skor pengkajian tabel yang telah dibuat, cari kekuatan dan kelemahan dari sekolah
2. Planning II
Dari tiap-tiap kelemahan yang telah di identifikasi diatas, maka buat daftar dari beberapa tindakan yang disarankan untuk meningkatkan skor dari penilaian indicator tersebut.
3. Membuat prioritas dari perncanaan
Dari indikator 1-8 terdapat 5 dimensi penilaian, yaitu :
i) Importance : How important is the action to my school ?
Scoring 5 : Very Important
Scoring 3 : Moderately important
Scoring 1 : Not important
ii) Cost : How expensive would it be to plan and implement the action?
Scoring 5 : Not expensive
Scoring 3 : Moderately expensive
Scoring 1 : Very expensive
iii) Time : How much time and effort would it take to implement the action ?
Scoring 5 : Little or no time and effort
Scoring 3 : Moderate time and effort
Scoring 1 : very great time and effort
iv) Commitment : How enthusiastic would the school community be about implementing the action ?
Scoring 5 : Not enthusiastic
Scoring 3 : Moderately enthusiastic
Scoring 1 : Not enthusiastic
v) Feasibility : How difficult would it be to complete the action ?
Scoring 5 : Not difficult
Scoring 3 : Moderately difficult
Scoring 1 : Very difficult


E. Tujuan, sasaran dan ruang lingkup UKS
a. Tujuan
Tujuan dari UKS dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
i. Tujuan umumnya adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat sehingga derajat kesehatan murid tercapai, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dalam upaya membentuk sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas dengan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.
ii. Tujuan khususnya antara lain :
1. Pengetahuan, sikap dan keterampilan hidup sehat murid meningkat
2. Memandirikan peserta didik untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, seperti tidak merokok, melakukan aktivitas fisik (olahraga), makanan gizi seimbang
3. Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah tangga dan dilingkungan masyarakat.
4. Meningkatkan keterampilan hidup sehat peserta didik agar mampu melindungi diri terhadap pengaruh penyalahgunaan NAPZA, kenakalan remaja, perilaku seks bebas dan penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS

b. SASARAN
1. Peserta didik (siswa)
2. Masyarakat sekolah (Guru / Pamong Belajar, Staf sekolah dan Pengelola pendidikan lainnya)
3. Orang tua murid, komite sekolah, dan masyarakat

c. RUANG LINGKUP UKS
Ruang lingkup mencakup TRIAS UKS yang meliputi :
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
Dalam pelaksanaan TRIAS UKS perlu kerjasama dan dukungan kebijakan agar dapat dilaksanakan tiap sekolah.

1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan dilaksanakan melalui :
a) Kegiatan kurikuler
Disesuaikan dengan kurikulum SMP, SMA sederajat dan di integrasikan kesemua mata pelajaran (IPA, Agama, Olahraga).
b) Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan diluar jam pelajaran biasa, contohnya:
• Diskusi, simulasi, permainan peran
• Aktivitas kader kesehatan remaja
• Majalah dinding
• Kerja bakti sosial
• Lomba yang ada hubungannya dengan kesehatan
• Bimbingan dan penyuluhan kesehatan serta pelaksanaan konseling
• Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
• Program dari anak untuk anak, misal konseling sebaya
2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan secara menyeluruh, mengutamakan kegiatan promotif dan prefentif serta didukung dengan kegiatan kuratif dan rehabilitatif, yang meliputi :
a. Promosi kesehatan, peningkatan keterampilan, peningkatan kebugaran jasmani
b. Preventif berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh (imunisasi), upaya 3M plus, PHBS, PKHS, deteksi dini penyakit
c. Kegiatan penyembuhan melalui pemberian obat-obatan dan tindakan medis setelah ditegakkan diagnosis
d. Rehabilitatis berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit, perilaku menyimpang, gaya hidup yang tidak sehat, atau meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal.

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Menjadikan institusi sekolah agar dapat menjamin berlangsungnya proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat peserta didik. Kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi :
a. Meningkatkan faktor yang dapat melindungi keselamatan siswa, seperti kondisi gedung yang baik, halaman yang cukup dan warung sekolah yang sesuai dengan standar kesehatan.
b. Menurunkan faktor resiko yang dapat mengancam kesehatan siswa, seperti larangan jajan diluar sekolah, kawasan tanpa rokok
c. Menciptakan hubungan kekeluargaan yang baik antar sesama warga sekolah.

F. Organisasi Pembinaan dan Pengembangan UKS

Pembinaana dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu berdasarkan keputusan bersama 4 menteri, yang terdiri dari :
1. Tim Pembina UKS Pusat
2. Tim Pembina UKS Propinsi
3. Tim Pembina UKS Kab/kota
4. Tim Pembina UKS Kecamatan
5. Tim Pembina UKS di Sekolah

G. Fungsi Tim Pembina UKS
Fungsi Tim Pembina UKS disesuaikan untuk masing-masing kategori susunan organisasi, yaitu :
1. Tim Pembina UKS Pusat
Tim Pembina UKS Pusat berfungsi sebagai pembantu menteri dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS berdasarkan pokok pokok Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan UKS.

2. Tim Pembina UKS Propinsi
Fungsi Tim Pembina UKS Propinsi adalah melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS di tingkat Propinsi serta sebagai pembina dan koordinator program UKS seluruh kabupaten yang ada diwilayahnya.

3. Tim Pembina UKS Kabupaten/kota
Fungsi tim Pembina UKS kabupaten adalah sebagai pembina, koordinator, dan pelaksanaan program UKS di daerahnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh pusat, propinsi, kabupaten/kota.

4. Tim Pembina UKS Kecamatan
Fungsi Tim Pembina UKS kecamatan sebagai pembina, penanggung jawab dan pelaksana program UKS di daerah kerjanya berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan TP UKS Kabupaten/Kota.

5. Tim Pembina UKS di Sekolah
Fungsi Tim Pembina UKS di sekolah dan perguruan agama adalah sebagai penanggung jawab dan pelaksana program UKS berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijakan yang ditetapkan oleh TP UKS Kabupaten/Kota.
H. Strategi Operasional
Strategi operasional dalam kegiatan UKS terdiri dari :
1. Jangkauan Pelayanan
Semua sekolah dari tingkat dasar hingga menengah dalam wilayah kerja Puskesmas seharusnya dijangkau dengan pelayanan kesehatan. Faktor yang menyebabkan jangkauan pelayanan Puskesmas ke sekolah kurang optimal adalah :
• Kemampuan Puskesmas, terkait dengan SDM yang terbatas
• Jumlah sekolah yang banyak
• Kondisi geografis wilayah kerja
• Penyebaran sekolah yang kurang kondusif dengan jarak antar sekolah dengan Puskesmas yang jauh
2. Peningkatan Mutu
Peningkatan mutu untuk UKS terdiri dari :
a. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan di satu sekolah
b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan di seluruh sekolah di wilayah kerja Puskesmas.
3. Pelaksanaan Pelayanan
Diberlakukannya pendelegasian tugas untuk mengantisipasi keterbatasan tenaga, sarana dan waktu
4. Pembinaan
a. Meningkatkan kemitraan melalui forum komunikasi lintas program, lintas sektor dan masyarakat termasuk sektor swasta dalam pembiayaan dan pelaksanaan usaha kesehatan sekolah.
b. Memantapkan peran serta aktif peserta didik dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, keluarga dan masyarakat.
c. Memantapkan peran serta guru, orang tua, komite sekolah dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan peserta didik.
d. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang berkualitas di sekolah dan rujukannya. Kualitas pelayanan kesehatan mengacu pada strata yang telah ditetapkan, sebagai berikut :
1. Strata Minimal
a. Pendidikan Kesehatan
• Dilaksanakan pendidikan jasmani dan kesehatan secara kurikuler
• Guru membuat satuan pelajaran pendidikan kesehatan
• Ada buku pegangan pendidikan kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan
• Dilaksanakan penyuluhan kesehatan
• Dilaksanakan imunisasi
• Penyuluhan kesehatan gigi dan sikat gigi masal
• Ada guru pembina UKS
• Pemeriksaan kesehatan setiap 6 bulan (TB, BB, ketajaman penglihatan)
• Ada pengawasan terhadap warung/ kantin sekolah
• Ada kegiatan P3K dan P3P
• Ada rujukan bagi yang memerlukan
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
• Ada air bersih
• Ada tempat cuci tangan
• Ada WC yang berfungsi dengan baik
• Ada bak mandi bebas jentik nyamuk
• Ada tempat sampah
• Ada saluran pembuangan air limbah yang berfungsi dengan baik
• Ada halaman/pekarangan

2. Strata Standar
a. Pendidikan Kesehatan
• Melaksanakan strata minimal
• Memiliki guru penjaskes
• Pendidikan kesehatan diberikan oleh guru penjaskes
• Memiliki media pendidikan kesehatan (poster, dll)
• Memiliki guru BK/ BP
• Dilakukan pengukuran dan pencatatan kesegaran jasmani
• Adanya pendidikan kesehatan remaja (kespro, napza) dalam ekstrakurikuler
b. Pelayanan Kesehatan
• Dilaksanakan seluruh standar minimal
• Penjaringan kesehatan gigi untuk kelas 1 diikuti cabut gigi sulung yang sudah harus tanggal (SD/MI)
• Ada pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan KMS TB dan BB pada buku/ KMS AS (SD)
• Pengobatan darurat oleh guru UKS terlatih
• Ada rujukan bagi yang memerlukan
• Melaksanakan P3K dan P3P
• Kantin sekolah yang diawasi secara rutin
• Ada pengawasan makanan disekitar sekolah.
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1. Memenuhi strata minimal
2. Adanya pengawasan kantin secara rutin
3. Memiliki pagar yang aman
4. Ada penghijauan
5. Memiliki ruang konseling
6. Memiliki ruang UKS dengan peralatan sederhana
7. Lingkungan bebas jentik
8. Melaksanakan pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras
9. Jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 meter

3. Strata Optimal
A. Pendidikan kesehatan :
• Dipenuhi strata standar
• Pendidikan kesehatan terintegrasi pada mata pelajaran lain
• Dilakukan tes kebugaran jasmani
• Memiliki guru pembina UKS
• Evaluasi pendidikan kesehatan
• Adanya peran aktif dalam Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
• Melaksanakan pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras

B. Pelayanan Kesehatan
1. Memenuhi seluruh strata standar
2. Dana sehat/ dana UKS
3. Jumlah KKR sudah dilatih < 10 %
4. Konseling kesehatan remaja oleh pendidik sebaya

C. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1. Memenuhi strata standar
2. Ada tempat cuci tangan dibeberapa tempat dengan air mengalir/kran dan dilengkapi sabun
3. Ada tempat sampah di tiap kelas
4. Ada WC khusus guru dan siswa yang memenuhi standar kesehatan
5. Ada halaman yang cukup luas untuk upacara dan olahraga
6. Ada pagar yang aman
7. Ada taman atau kebun sekolah
8. Memiliki ruang UKS tersendiri dengan peralatan yang lengkap
9. Terciptanya sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras

Keterangan :
 Ruang UKS dengan peralatan sederhana :
o Tempat tidur
o Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart
o Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)

 Ruang UKS dengan peralatan lengkap
o Tempat tidur
o Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart
o Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
o Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket
o Tempat cuci tangan/wastafel, data angka kesakitan murid

 Ruang UKS dengan peralatan ideal
o Tempat tidur
o Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart
o Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
o Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket
o Tempat cuci tangan/wastafel, data angka kesakitan murid
o Peralatan gigi, unit gigi
o Contoh-contoh model organ tubuh, rangka

I. Manajemen UKS
Sekolah dikunjungi minimal 2x1 tahun oleh petugas Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan terkait UKS, seperti :
1. Pembinaan perbaikan gizi
2. Pembinaan kesehatan lingkungan
3. Pencegahan dan pengendalian penyakit
4. Pengobatan
5. Laboratorium sederhana
6. Kesehatan jiwa
7. Kesehatan remaja
8. Olahraga

J. Bentuk Kegiatan UKS
a. Promotif
1. Penyuluhan dan pembinaan sarana keteladanan di sekolah
2. Penyuluhan dan pembinaan kebersihan siswa
3. Meningkatkan kemampuan siswa untuk berperan serta aktif dalam pelayanan kesehatan, melalui kegiatan pelatihan kader kesehatan sekolah (Perawat kecil)
b. Pencegahan
1. Penjaringan kesehatan pada peserta didik baru masuk
2. Pemeriksaan kesehatan periodik
c. Penyembuhan dan Pemulihan
1. Pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah
2. Rujukan medik untuk mengurangi sakit, kasus kecelakaan, keracunan, dll
3. Penangan kasus kurang gizi
4. Koreksi terhadap gangguan penglihatan dan pendengaran.



BAB III
KONDISI DILAPANGAN TENTANG UKS

A. Kondisi lapangan berdasarkan Program dan Kegiatan Dinas Pendidikan
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Wilayah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Periode 2010 / 2011 yang di Update terakhir pada 23/11/2010 pk.10:00 WIB tertera bahwa jumlah Sekolah Dasar sebanyak 101 sekolah, SMP/MTs sebanyak 17 sekolah, dan SMA/MA/SMK sebanyak 21 sekolah, dimana jumlah sekolah tersebut adalah jumlah sekolah yang berstatus Negeri, dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 87. 461 siswa, dan rata-rata sekolah memiliki UKS
Dalam rangka Peningkatan dan Pemerataan Pendidikan Formal dan Non Formal maka pemerintah Jogjakarta membuat Program dan Kegiatan Dinas Pendidikan kota Yogyakarta tahun 2010 yang terkait dengan Usaha Kesehatan Sekolah, sehingga memiliki capaian program dan hasil yang diinginkan sebagai berikut :
1. Pembinaan UKS sekolah oleh tim pembina UKS kecamatan sebanyak 14 Kecamatan. Laporan hasil dalam program ini tidak terdokumentasikan, sehingga penulis kesulitan dalam menganalisa pencapaian program ini.
2. Terlaksananya Pembinaan terpadu UKS sebanyak 12 kali
Pelaksanaan pembinaan terpadu UKS pun tidak ada laporan dalam dokumentasi program, namun ketika penulis tanyakan ke beberapa sekolah sebagai sampel, maka pihak pengelola UKS mengatakan ada yang belum terlaksananya pembinaan terpadu UKS namun ada juga sekolah yang pernah diberikan pembinaan UKS, artinya bahwa pelaksanaan pembinaan UKS di sekolah belum merata.
3. Terkoordinasi UKS se Kota Yogyakarta sebanyak 5 kali
Dalam laporan kegiatan di dapatkan hasil 80 % dari total sekolah yang terdapat di Kota Yogyakarta sudah melakukan koordinasi antara UKS di Sekolah dengan Puskesmas.
4. Terselenggaranya Lomba Sekolah sehat dan Lomba kebersihan Lingkungan Sekolah untuk 50 sekolah meliputi TK, SD, SMP/MTs, SMA/MA/SMK
Terpilihnya Sekolah sehat tingkat Kota Yogyakarta untuk 4 jenjang sekolah dengan kriteria penilaian yang dilakukan oleh wali kota Yogyakarta diantaranya adalah, bangunan fisik, administrasi, lingkungan (Kebersihan lingkungan sekolah, warga sekitar, serta bebas asap rokok), serta pengetahuan anak tentang kesehatan.
5. Terselenggaranya Lomba Dokter Kecil Tk Kota untuk 50 siswa
Hasilnya 100 % program penyelenggaraan lomba dokter kecil tingkat Kota Yogyakarta di Puskesmas berhasil dicapai. Namun sangat disayangkan karena belum terselenggaranya lomba perawat kecil, sehingga promosi mengenai tanggung jawab perawat belum ditanamkan di sekolah.
6. Terlaksananya Rakerda UKS dan Jambore UKS sekali untuk tiap periode.
Program ini belum berhasil, ditandai dengan tidak ada laporan hasil dalam Program dan Kegiatan Dinas Pendidikan kota Yogyakarta tahun 2010
B. Kondisi dilapangan dalam hal Indikator UKS yang ditetapkan oleh Pemerintah

Usaha Kesehatan sekolah adalah program yang disepakati oleh 4 menteri dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah melalui pelaksanaan TRIAS UKS, atau dengan makna yang sama bahwa pemerintah menjadikan TRIAS UKS itu sebagai Indikator UKS untuk masing-masing sekolah yang sehat, dimana berdasarkan kondisi dilapangan mengenai TRIAS UKS ini adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Sekolah
a. Kegiatan kurikuler
Dalam pengintegrasian program pendidikan kesehatan sekolah dengan kegiatan kurikuler sudah terintegrasi dengan baik, hal ini ditandai dengan memasukkannya pendidikan kesehatan mengenai larangan merokok, napza, kesehatan gigi dan reproduksi kedalam Mata Pelajaran Agama, IPA, dan Olahraga.
b. Kegiatan ekstrakurikuler
Pendidikan kesehatan sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler terlaksana dengan baik, hal ini ditandai dengan adanya kelompok –kelompok kegiatan siswa, seperti kelompok pembuatan majalah dinding yang juga menjadikan materi kesehatan sebagai materi wajib dalam majalah dinding sekolah, kerja bakti sosial, adanya keterampilan diluar jam sekolah tentang Keterampilan Perilaku Hidip Sehat, dan adanya organisasi siswa seperti KSR.

2. Pelayanan Kesehatan
Kondisi lapangan yang penulis kaji terkait dengan Pelayanan Kesehatan, dalam hal sebagai berikut :
a. Promosi kesehatan, peningkatan keterampilan, peningkatan kebugaran jasmani
Dalah hal ini pihak sekolah sering berkolaborasi dengan petugas Puskesmas jika ada kunjungan kesekolah. Peningkatan kebugaran jasmani dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran pendidikan jasmani untuk masing-masing kelas.
b. Preventif berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh (imunisasi), upaya 3M plus, PHBS, PKHS, deteksi dini penyakit
• Terkait dengan program preventif, sekolah telah melakukan program pencegahan dari timbulnya masalah kesehatan seperti imunisasi.
• Upaya kerja bakti atau ada juga sekolah yang mempunya petugas kebun yang bersama-sama dengan masyarakat sekolah dalam pemberantasan jentik nyamuk melalui 3 M plus.
• Perilaku hidup bersih sehat juga telah diterapkan dengan disediakannya kotak sampah untuk tiap kelas, termasuk tempat cuci tangan, namun banyak juga sekolah yang ketersediaan kotak sampah dan tempat cuci tangan masih terbatas, sehingga program preventif untuk masing-masing sekolah berbeda, belum merata, tergantung dengan kebijakan sekolah dan ketersediaan dana disekolah.
• Pemeriksaan kesehatan tentang TB, BB, Gizi, kesehatan gigi dan mata jarang sekali dilakukan oleh sekolah, karena sekolah mengandalkan pada Puskesmas.
• Pemeriksaan kebersihan kuku sering dilakukan oleh guru, dan pemberian sangsi pada siswa yang memanjangkan kuku.

c. Kegiatan penyembuhan melalui pemberian obat-obatan dan tindakan medis setelah ditegakkan diagnosis
Tidak banyak sekolah yang menyediakan obat-obatan, hanya sekolah yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya dokter yang rutin berkunjung seminggu sekali dan petugas UKS khusus yang non pendidik yang memiliki persediaan obat. Sekolah biasanya hanya memilki kotak obat P3K yang terkadang kondisi obat didalam kotak tersebut banyak yang sudah kotor dan tidak layak pakai.

d. Rehabilitatis berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit, perilaku menyimpang, gaya hidup yang tidak sehat, atau meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal.

Kegiatan pelayanan kesehatan sekolah tengtang rehabilitatif belum berjalan optimal, biasanya guru memberikan ijin pada siswa untuk istirahat dirumah hingga sakitnya sembuh total, sehingga untuk anak yang mengalami cacat karena trauma tertentu, guru tidak memberikan intervensi di sekolah, dan memberikan tugas rehabilitasi sepenuhnya pada keluarga siswa.

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Berdasarkan kondisi lapangan terkait dengan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat, maka yang dapat penulis kaji adalah sebagai berikut:
• Ada air bersih
• Ada tempat cuci tangan, tetapi tidak semua sekolah memilikinya
• Ada WC yang berfungsi dengan baik, namun ada juga sekolah dengan WC yang tidak berfungsi dengan baik
• Tidak semua sekolah memiliki bak mandi dengan kondisi bebas jentik nyamuk
• Ada tempat sampah
• Tidak semua sekolah memiliki saluran pembuangan air limbah yang berfungsi dengan baik
• Ada halaman/pekarangan










BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan pada makalah ini menggunakan analisa antar kesenjangan yang ditemukan dari indikator dengan kondisi yang ada di lapangan yang penulis analisa dengan menggunakan metode analisa SWOT. Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi/program, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol dkk., 1991). dimana metode analisa ini terdiri dari :
A. Potensi Kekuatan Internal (S)
1. Dukungan program UKS oleh 4 menteri (menteri Pendidikan, Kesehatan, Agam dan Menteri Dalam Negeri), termasuk dalam program pendidikan dan kesehatan propinsi, Kabupaten/kota, Kecamatan dan sekolah
2. Tersedianya guru pengajar Agama, Olahraga dan IPA
3. Adanya guru BP
4. Beberapa sekolah memiliki dokter khusus atau perawat khusus UKS
5. Diberbagai sekolah mayoritas memiliki ruang UKS
6. Mayoritas memiliki halaman sekolah yang dapat digunakan juga sebagai tempat bermain yang aman
7. Adanya kegiatan ekstrakurikuler seperti Rohis, KSR dll

B. Potensi kelemahan Internal (W)
1. Tidak semua sekolah memiliki pagar yang aman, sehingga sekolah yang berdekatan dengan jalan raya meningkatkan resiko kecelakaan.
2. Jumlah sekolah yang tidak sebanding dengan jumlah SDM di Puskesmas
3. Jarak sekolah yang jauh dari pusat kota
4. Kondisi bangunan sekolah yang kurang mendukung
5. Kurang meratanya pengetahuan guru tentang UKS
6. Jumlah siswa yang banyak tidak sebanding dengan jumlah Guru
7. Ruangan UKS yang tidak tersedia
8. Diberbagai sekolah ada yang kualitas dan kuantitas air bersihnya kurang
9. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung

C. Potensi Kesempatan Eksternal (O)
1. Adanya program lomba sekolah sehat oleh wilayah
2. Program UKS di sekolah didukung dengan kerjasama program yang ada di Puskesmas


D. Potensi Ancaman Eksternal (T)
1. Banyaknya sekolah yang berada dipinggir jalan besar tanpa adanya penjaga jalan atau polisi penyebrang jalan
2. Keluarga yang hanya menitipkan anaknya disekolah tanpa mau ikut serta dalam program sekolah
3. Pergaulan bebas dilingkungan luar sekolah
4. Banyaknya penjual makanan yang menjual jajanan dengan harga murah dan menarik siswa




















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan mengenai indikator UKS serta analisa yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
1. Terdapat 3 indikator UKS sesuai dengan kesepakatan 4 menteri (Menteri Agama, Pendidikan, Kesehan dan Menteri Dalam Negeri) yaitu : Dilaksanakannya Pendidikan Kesehatan di sekolah, Dilaksanakannya Pelayanan Kesehatan Di Sekolah, dan terselenggaranya lingkungan sekolah yang sehat.
2. Indikator Kesehatan sekolah menurut school health index terdiri dari : Health and Safety Policies and Environment, Health Education, Physical Education, Nutrition Services, Health Services, Counseling, Psychological & Social Services, Health Promotion for Staff, Family/ Community Involvement. Dalam aplikasinya perlu disesuaikan pada masing-masing daerah terkait kebijakan yang berlaku pada suatu Negara.
3. Kondisi dilapangan seringkali berbeda dengan program yang telah ditetapkan, sehingga perlu dikaji dan kemudian di intervensi sesuai dengan masalah yang muncul pada masing-masing sekolah.
4. Usaha Kesehatan Sekolah adalah program yang dalam pelaksanaannya melibatkan kerjasama yang baik antar masyarakat sekolah (siswa, guru, kepala sekolah, pegawai yang lainnya), Puskesmas, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, maupun lembaga swasta lainnya

B. Saran

Berdasarakan analisa dengan menggunakan metode SWOT antara indikator UKS dengan kondisi dilapangan maka saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan koordinasi yang baik antara Sekolah, Puskesmas, dan dinas yang terkait termasuk pihak swasta/ kerjasama lintas sektor
2. Melibatkan peran serta aktif orang tua wali murid dengan pihak sekolah
3. Peningkatan sarana dan prasarana bagi sekolah yang masih terbatas sarananya
4. Peningkatan kualitas guru dalam pemahaman kesehatan serta memberikan contoh dalam perilaku hidup bersih dan sehat, seperti tidak merokok dilingkungan sekolah
5. Pengoptimalan kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan kesehatan
6. Dibentuknya siswa-siswa kader kesehatan tidak hanya seperti Dokter Kecil, melainkan Perawat Kecil guna peningkatan pemahaman siswa mengenai pentingnya perawatan, dan tidak hanya pengobatan saja.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi. 1998. Usaha Kesehatan Sekolah Bumi Aksara. Jakarta

http://www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/1970/sd-tarakanita--smp-7-maju-lomba-sekolah-sehat-tingkat-nasional.html
http://yogyakarta.dapodik.org/rekap.php?ref=siswa&data=&tipe=1
http://www.pdk.go.id/balitbang/Publikasi/Jurnal/No_026/analisis_swot_gatot.htm
Depkes RI. 2007. Pedoman Pelayanan Kesehatan Untuk Sekolah Dasar, edisi IV. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Depkes RI. 2007. Pedoman Pelayanan Kesehatan Untuk Sekolah Lanjutan, edisi IV. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Depkes RI. 2003. Pedoman untuk Tenaga Kesehatan. Usaha Kesehatan Sekolah di
Tingkat Sekolah Lanjutan. Depkes RI, Jakarta

School health index A self-Assessment and Planning Guide for elementary School (2006)
Setiawan, Andhika. 2010. Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah: Studi Kasus di SD Negeri Percobaan 1 Malang.

Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat. 2002. Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan UKS. Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat, Jakarta

Tahun baru ini..perubahan ini...

Tahun baru ini, banyak perubahan yang terjadi. Baik diriku, keluarga ku, maupun disekelilingku termasuk bumi ini.
Menikah dan kuliah lagi tentu berbeda jika ku bandingkan tahun yang lalu. Rasa-rasanya jika dipikirkan terasa berat jika kuliah jauh dari suami, apalagi pengantin baru, itu sindiran dari temen2 baru ku di kampus UI. Tapi tetap harus dijalani, bagaimanapun perubahannya, keadaannya, waktu ini akan berlalu. Tentunya tidak hanya aku saja yang merasa seperti ini, ada banyak orang disana yg jauh lebih berat perjuangannya, namun mereka mampu, begitupun dengan aku, aku juga pasti mampu, insyalloh.
Buat calon anak ku..keturunanku..harapan ku...generasi pejuang-pejuang tangguh, lihatlah ibu mu dan ayah mu ini sedang berjuang. Semoga kelak engkau menjadi anak yang membanggakan agama, orang tua, keluarga dan bangsamu. amin..